Ahad, 7 November 2010

BELAJARLAH DARI MUSIBAH

Pada bulan november tahun 2010,
 kita telah dikejutkan dengan 2 musibah iaitu, letusan gunung merapi di Indonesia dan di Malaysia sendiri iaitu banjir di bahagian utara Malaysia iaitu di negeri kedah dan perlis. Kita seharusnya mengambil iktibar dari musibah serta ujian yang diberi oleh Allah ini dengan sabar dan tabah. Belajar dari musibah yang berlaku dengan melakukan amalan yang baik atau soleh semasa hidup di dunia serta melakukan perubahan dari segi fizikal atau dalaman seseorang daripada kurang baik kepada yang lebih baik, daripada baik kepada yang lebih baik serta seterusnya.

Musibah apapun yang menimpa kita umat islam, seharusnya kita ambil iktibar dan mengambil anjakan ke arah kebaikan. Musibah seharusnya dipandang sebagai :
          Yang pertama, kita seharusnya menganggap musibah yang melanda sebagai ujian keimanan dan ketaqwaan daripada Allah. Firman Allah, "dan sungguh, kami benar-benar menguji kamu sehingga kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di anatara kamu, dan kami akan uji perihal kamu.".(surah muhammad : ayat 31).


         Yang kedua, Allah menguji kita dengan pelbagai musibah sebagai upaya meningkatkan darjat keimanan. Semakin tinggi iman seseorang, semakin tinggi pula ujian yang ditimpakan kepadanya. Dalam al-Quran, Hadis dan Sirah Nabawiyah (sejarah nabi) banyak kita temukan kisah musibah yang menimpa para nabi. Rasulullah s.a.w pernah ditanya tentang siapa orang yang paling berat ujian dan cubaannya, baginda menjawab(bersabda) :  “Para nabi. Kemudian orang-orang yang darjatnya dekat dengan para nabi”. (HR. al-Hakim dan al-Thabrani).Dalam hadis lain Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang muslim terkena duri, atau lebih dari itu, kecuali Allah mengangkat baginya satu derajat, dan menghapuskan darinya satu dosa”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).


         Yang ketiga, musibah ini sebagai teguran dan peringatan oleh Allah. Dalam sebuah Hadis Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorangpun dari kalian melanggar ketentuan (Agama) kemudian disegerakan siksaannya (sebagai hukuman), kecuali siksa itu menjadi kafarah (penebus dosanya). Dan siapa yang siksanya diakhirkan, maka urusannya dikembalikan kepada Allah; Kalau Allah menghendaki, Dia merahmatinya (mengampuni kesalahannya). Dan kalau Dia menghendaki, Dia akan menyiksanya” . (HR. Ibn Hibban).


        Yang keempat, musibah dianggap sebagai azab dan seksaan Allah di dunia. Dalam al-Qur`an Allah menjelaskan bahwa ketika kemaksiatan dan kejahatan bermaharajalela dan tidak ada orang yang mencoba melakukan amar makruf nahi munkar, maka siksa Allah (musibah) akan menimpa mereka secara keseluruhan, “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS. al-Anfal ayat 25). Dalam sebuah Hadis Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang melihat orang yang zhalim kemudian mereka tidak mengubahnya, maka hampir-hampir Allah meratakan mereka dengan siksaan dari-Nya”. (HR. Abu Dawud).


        Yang kelima, sebagai tanda bahawa Allah mengkehendaki kebaikan bagi seseorang atau segolongan kaum, kebaikan ini berbentuk pemberian pahala dan penghapusan dosa yang diberikan Allah bagi orang yang bersabar dalam menjalani musibah yang menimpa. Rasulullah bersabda yang bermaksud. "Umatku umat yang dirahmati, di mana tidak ada atas mereka siksaan di akhirat. Siksaan mereka di dunia berupa bencana, gempa dan pembunuhan" (HR. Abu Dawud).

Pelbagai lagi hikmah dan pelajaran yang boleh kita ambil daripada musibah yang melanda selain dari yang disebutkan seperti tanda atau bukti Allah cinta terhadap hamba-hambanya dan sebagainya.

Oleh itu, kita seharusnya mengambil iktibar daripada musibah yang berlaku dan cuba untuk menghadapinya dengan tabah dan sabar. Sebagi umat islam juga, kita seharusnya bersyukur dengan nikmat kurniaan daripada Allah serta melakukan apa sahaja perintahnya dan meninggalkan larangannya.
Semoga dengan musibah yang berlaku, kita dapat mempelajari kelemahan diri dan memperbaikinya, semoga Allah memasukkan kita dalam golongan hamba-hambanya yang sentiasa bertaqwa dan bersabar dalam menghadapi setiap musibah yang berlaku. Amin Ya Rabbal A'lamin. Sekian.

                                                                                  


Tiada ulasan:

Catat Ulasan